Hai, apakah
kau baik-baik saja?
Hari ini aku
sedang membuka satu-persatu email yang masuk. Pekerjaan seperti hendak
mencekikku. Ku abaikan semua pesan dan mengalihkan pilihan untuk mengetik
sebuah email. Aku menulis dan menyimpan lagi surat untukmu. Hujan yang membentur
pelataran gedung ini seolah juga menghantam lantai hatiku. Aroma air hujan serasa
pisau tajam. Maaf, surat yang kesekian kali ini tak jua bisa ku kirim. Biarlah aku menggenggam rahasia ini sendiri,
bahkan darimu.