tired but happy faces of us |
Hi, I’m back with my travelling
journal. Such a shame I write it just now. Once again, better late than never,
right? *perfect alibi
Tanggal 14 Februari kemarin saya
untuk kedua kalinya membuktikan passport
effect. I’m grateful that Mr. Rhenald Khasali's article influenced me to save my money to go
abroad. Hmmm, meskipun Singapura, ini adalah langkah awal saya untuk melihat
dunia yang lebih luas lagi.
Seperti biasa, saya pergi bersama
partner in crime saya, Maul. Sama seperti sebelumnya kami juga menginap di
rumah warga pribumi. Persis seperti yang lalu, kami menerapkan gaya travelling dengan budget pas-pasan sebut saja backpacking. Bedanya, kali ini kami
sungguh beruntung. Keberuntungan macam apa yang kami dapat? Simak sampai
selesai ya :)
Setiap pergi ke luar, saya selalu
berniat menuliskan nilai-nilai yang bisa saya petik. Inilah pembelajaran dan pengalaman unik yang kami dapatkan dari
negara singa itu:
LUCKY IN SINGAPORE
Nur Imroatun Sholihat
March 16, 2014
Well, kinda late but today I realized that this "aku rapopo" is overly cute...
Biasanya
saya nggak tertarik ikut-ikutan pake bahasa gaul yang lagi ramai
diperbincangkan. Tapi kali ini saya kesengsem sama "aku rapopo". Gimana
ya, selalu jadi senyum-senyum sendiri setiap denger frasa itu. Blame it on
Dwiky, teman sebelah meja kerja saya--pengusung frasa Bahasa Jawa
itu hingga menjadi begitu familiar di telinga saya.
AKU RAPOPO
Nur Imroatun Sholihat
March 14, 2014
Apakah artinya kesenian,bila terpisah dari derita lingkunganApakah artinya berpikir,bila terpisah dari masalah kehidupan(Sajak Sebatang Lisong, W.S. Rendra)
SAJAK SEBATANG LISONG
Nur Imroatun Sholihat
March 13, 2014