-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

About me

Hello

I'mNur Imroatun Sholihat

IT Auditor and Storyteller

So I heard you are curious about IT and/or auditing. I'm your go-to buddy in this exciting journey. My typical professional life consists of performing (and studying!) IT audit and managing the award-winning magazine, Auditoria. Armed with a Master of Commerce in Digital Transformation from UNSW Sydney, I'm currently wearing multiple hats—ambassador at IIA Indonesia's Young Leader Community, mentor at ISACA Global, Head of Public Relations at MoF-Cybersecurity Community, and trainer at IIA Indonesia. You'll also find me sharing insights on my YouTube channel, speaking at seminars, and crafting content on LinkedIn. Let's connect and dive into the world of IT and auditing together!

Blog

SADA BORNEO

Some songs are simply mystical and magical. For me, Sada Borneo is one of them.

My first encounter with Sada Borneo was when I heard their audition for Asia's Got Talent 2015. The relaxing, soothing, and very calm melody of theirs gracefully flowed right to my soul. They mixed traditional and modern music well. Their song was something familiar in my ears--simply like a sound from nature. It’s the sound that brought me to my childhood--to a place with only peacefulness. Sada Borneo’s music touched my heart right in the center. It flew me to an imaginary place where happiness is synonymous with that place.

PERAN

Kau mengambil lakon yang berlainan di nyata dan ilusiku
Aku tak bisa mengingat kapan terakhir kali kita bersua
Seberapa jauh kita di dunia nyata
Di dalam nyata, kau hanya satu dari sekian ratus orang yang berlalu-lalang
Kita justru kerap berpapasan di dalam tidurku
Selalu mengambil naskah dalam pementasan mimpiku
Kadangkala kau menyamar pohon rimbun di latar hutan
Kadang kau hanya terdiam di sudut ruangan
Mengamati gerak-gerik mimpiku
Tak jarang kau berjalan santai di kejauhan sana
Tempat yang tak mungkin kaki-kakiku hampiri
Lalu apa gunanya kau sesekali memanggilku dengan gerakan tangan lalu menghilang begitu saja
Terakhir, kau terlihat duduk santai membaca koran di ruang tamu rumahku
Pemeran tanpa dialog ataupun monolog

CCNA


Saya tidak akan melupakan bagaimana perasaan saya hari ini: kegembiraan ketika 4 alfabet tersemat di belakang nama saya. I adore these 4 alphabets: CCNA.

Sebetulnya saya hanyalah seorang yang tersesat ke dunia teknologi informasi. Mulanya, saya teramat awan tentang segala seluk beluk TI. Kemudian saya terpaksa mencicipinya karena saya harus menjalankan pekerjaan yang diberikan kepada saya termasuk tentang jaringan. Ngomong-ngomong soal jaringan, jaringan di kantor saya menggunakan banyak perangkat CISCO. Di sinilah semua bermula.

IMZ’S DIARY 13052015

source: http://raun.deviantart.com/
Belum lama ini saya memposting tulisan berjudul Singgah 5. I really want to share what happened around that short story since it seemed special to me. Tulisan itu berawal saat saya terkena penyakit cacar beberapa waktu yang lalu. Sembari mengantri panjang di Puskesmas, saya mencoret-coret buku catatan yang saya bawa. Saya hendak menulis cerpen lain tetapi entah mengapa cerpen ini terdengar seperti lanjutan dari Singgah 4. Akhirnya saya membulatkan tekat untuk menulis Singgah 5. Bagi saya, menulis seri kelima dari Singgah bukanlah sesuatu yang mudah. Saya sudah tidak berada dalam suasana hati di mana cerpen Singgah ditulis. Selain itu, saya harus mencari cara melanjutkan Singgah yang telah saya akhiri itu dengan sesuatu yang tetap menarik. Diceritakan di Singgah 4 bahwa tokoh aku telah berucap selamat tinggal. "Bagaimana meneruskan cerita ketika kita sudah berucap selamat tinggal?" Pertanyaan itu mengelilingi otak saya selama Singgah 5 ditulis.

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE