Setelah
musim kemarau dan musim penghujan bergiliran menemani, aku masih tidak melihat bayangan yang berjalan mendekat. Air hujan yang seharusnya dingin terasa hangat
sebab badanku lebih beku dari dingin itu. Angin kering kemarau membelaiku
sangat kasar. Jika hendak menyerah, aku akan melakukannya sejak pergantian
musim pertama. Aku tak menyerah sebab ternyata tidak menunggu lebih melukai.
Namun, kau tak boleh beranggapan aku tidak mungkin berputus asa. Cerita
tentangmu adalah cerita tentang seseorang yang seharusnya sudah sampai.
Bukankah tak seharusnya salah satu dari kita terlambat datang dalam sebuah
perjanjian? Kini aku sendiri berdiri di titik pertemuan tanpa seseorang
menemuiku. Atau aku berdiri di tempat yang salah? Atau kau berbalik arah
dari kejauhan enggan menemui seseorang sepertiku?
Have you ever listened to a happy song but on contrary feel sad? Although this song has a happy vibe--even the title told us so but it’s actually a really sad song.
I
always and will always love the contradictive things in YG Entertainment’s songs (where 2NE1 is one of the label's artists). I Love You
told us about loving someone who doesn’t care about us at all and ended up hating
him—but still love him so much. Sometimes the person you love the most is the
person you hate the most—I think it’s cool to have this kind of story in a
song. Lonely told us about being lonely even though having someone beside us.
And here’s the latest contradictive 2NE1 presented to the listeners: without you, I’m not happy but I hope you’re
happy. Although the upbeat melody sounds fun and bright, the story is on the other
side. The song even performed in cute choreography, a catchy beat, and a cool drum
sound but actually is about broken-hearted girls.
SONG OF THE DAY: HAPPY-NE1
Nur Imroatun Sholihat
June 26, 2015
Nur Imroatun Sholihat
June 12, 2015
Kau membawakan untukku sekeranjang
harapan. Tanpa sempat berpikir, aku menjinjingnya kapan pun aku melangkah. Tentu saja aku tak
mengerti apa yang tengah terjadi denganku. Aku
terlalu bahagia untuk menganalisis perasaanku sendiri. Sebenarnya ada rasa khawatir aku
akan menjelma pungguk merindukan bulan jika tak tepat menangkap maksudmu.
Kau menyatukanku dengan perasaan yang terlampau hebat untuk ditanggung oleh
batin. Seperti yang Milan Kundera tuliskan, aku tak tahu apakah ini histeria
atau cinta. Kau yang seterang bulan tiba-tiba memberikan sinarmu hanya untuk
menjadi lampu sorot ke mana pun aku bergerak.
LAMPU SOROT
Nur Imroatun Sholihat
June 10, 2015