PART
2: JARAK KITA HARI ITU
source: tumblr.com |
(Raya’s POV)
“Putri,” bisiknya. Meski dia
berusaha berbicara selirih mungkin—seolah-olah rahasia ini hanya boleh didengar
olehku saja, otakku seperti mendengar dentuman yang meledak tepat di samping
telingaku. Aku menoleh dan mendapatinya tersenyum sangat lembut. Detak jantungku
seperti dibekukan oleh kejadian tak terduga ini. Aku tidak menduga akan ada
hari di mana Ardhan tidak melulu berbicara tentang mimpinya menjadi penulis
yang lebih hebat dari kakaknya, Arga. Aku tidak mempersiapkan diri untuk hari
di mana Ardhana Kawi mengambil jeda dari ambisinya dan memberi ruang penting di
pikirannya bagi seseorang. Aku tahu hari semacam ini pasti akan datang tetapi
tidak membayangkan hari itu adalah hari yang sedang kujalani saat ini. Tidak.
Seharusnya hari hatiku retak tidak datang setergesa-gesa ini.