-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

About me

Hello

I'mNur Imroatun Sholihat

IT Auditor and Storyteller

So I heard you are curious about IT and/or auditing. I'm your go-to buddy in this exciting journey. My typical professional life consists of performing (and studying!) IT audit and managing the award-winning magazine, Auditoria. Armed with a Master of Commerce in Digital Transformation from UNSW Sydney, I'm currently wearing multiple hats—ambassador at IIA Indonesia's Young Leader Community, mentor at ISACA Global, Head of Public Relations at MoF-Cybersecurity Community, and trainer at IIA Indonesia. You'll also find me sharing insights on my YouTube channel, speaking at seminars, and crafting content on LinkedIn. Let's connect and dive into the world of IT and auditing together!

Blog

MAAFKAN SAYA, MENULIS

image source: theodisseyonline.com


Saya baru saja mengikuti kompetisi menulis opini yang dibuka untuk seluruh APIP di Indonesia. Artikel berjudul “APIP dan Tata Kelola Data” saya kirimkan untuk mengikuti kompetisi yang diadakan dalam rangka HUT ke-54 Itjen Kemenkeu itu. Saya mengerjakan artikel itu dengan cukup ngebut—sekitar setengah hari saja, itupun di hari terakhir (dasar deadliner!). Lalu saya memaksakan diri mengirimkannya agar bisa memindahkan perhatian saya kepada pekerjaan. (You know the constant dissatisfaction of what you write and think that you might be able to make it better when actually even after countless times of re-reading, only insignificant minor revisions happened? Hihi. That’s why for many cases I chose to send them before the greedy self of mine overtake me).

MY LIFE AS A REPORTER: MEETING FEBRI DIANSYAH

Mendengar kabar bahwa Mas Febri Diansyah memutuskan mundur dari KPK adalah bukan hal yang baik untuk membuka pagi. Sebuah pesan whatsapp dari mantan Pemred Auditoria menyapa saya, “Febri Diansyah mundur, im” yang sontak membuat saya membeku beberapa detik. Saya tidak akan membicarakan pandangan saya akan mundurnya sosok jubir komisi antirasuah itu sebab sudah banyak yang membahasnya dan secara prinsip, saya setuju dengan opini yang beredar. It’s so heartbreaking that I don’t want to hear or talk about it actually.

APA YANG SAYA PELAJARI DARI JUNGHWAN: KEINGINAN UNTUK MEMBERIKAN LEBIH BANYAK USAHA UNTUK SESUATU

via muthia-maharani.blogspot.com

(Tulisan ini adalah versi bahasa Indonesia dari tulisan saya sebelumnya: What I Learned from Junghwan: The Wish to Put More Effort into Something)

Jika kalian sudah menonton Reply 1988, siapa yang kamu dukung?
Adakah #teamJunghwan di sini?

Annyeonghaseyo! (Oke biarkan saya menyapa dalam bahasa Korea. ㅋㅋㅋ). Saya kembali dengan tulisan tentang Junghwan, karakter fiksi yang dibuat oleh Lee Woo Jung, lagi dan lagi tanpa tahu malu. Hehe. Jika kalian belum menyadarinya, saya bisikkan sesuatu ya: saya sangat menyukai Reply 1988 (dan salah satu alasan klasik yang saya sebutkan adalah karakter second male lead-nya: Kim Junghwan). Jadi maafkan saya menulis lagi cerita yang berpusat pada Junghwan karena saya tidak bisa tidak melakukannya. Anyway, jika kalian belum membaca tulisan saya tentang Junghwan sebelumnya, kamu bisa membacanya di sini.

WHAT I LEARNED FROM JUNGHWAN: THE WISH TO PUT MORE EFFORT INTO SOMETHING

via muthia-maharani.blogspot.com
If you have watched Reply 1988, who are you rooting for? #teamJunghwan anyone?


Annyeonghaseyo! (Okay okay let me greet you in Korean. ㅋㅋㅋ). I come back with another post of Junghwan, a fictional character created by Lee Woo Jung, again and again shamelessly. LoL. If you aren’t aware of this, lemme tell you something: I intensely adore Reply 1988 (and one of the reasons which kept being mentioned is its second male lead character: Kim Junghwan). So pardon me to write another Junghwan-centered story since I can’t help it. Anyway, in case you haven’t read the first part, kindly read it here.

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE