abaikan wajah-bangun-tidur-dan belum-mandi kami |
Jakarta sejak kemarin dipeluk hujan. Sudah lebih dari 24 jam sang ibukota berkawan dengan air dari langit itu. Sebagai pegawai negeri berdedikasi tinggi yang tidak rela gajinya dipotong, kami yang baru terbangun dari tidur pun bersiap-siap berangkat ke kantor. Hal ini didasari analisa kami tentang kelangkaan metromini yang berimbas kami harus berjalan kaki ke kantor. Di foto kami terlihat tersenyum bukan? Tunggu dulu, kejadian aslinya jauh lebih drama dari yang terlihat. Seharian kosan kami mati lampu, tidak ada air untuk mandi kemarin malam. Tiga orang penakut di kosan memutuskan untuk tidur bersama di ruang menonton TV (Guess, who were them?). Pagi harinya saat terbangun, listrik belum menyala sehingga lagi-lagi tidak ada air untuk mandi. Kami pun hanya berganti baju dan langsung berangkat begitu saja. Abaikan kenyataan bahwa fashion kami sungguh tidak menarik dipandang mata berwarna. Karena kamar gelap, kami asal mengambil baju *true story.