Showing posts with label fiksi. Show all posts
Showing posts with label fiksi. Show all posts
MIRACLE
Nur Imroatun Sholihat
January 07, 2014
Entah ada apa pada sepatumu. Ketukannya membentuk harmoni. Semua detail gerakanmu adalah tarian. Ekspresi wajahmu
menjiwai setiap perpindahan raga. Melangkah, mengayunkan tangan, mengusap keringat, menarik kursi--suara langkah kakimu adalah perkusi bagi tarimu. Udara dan segenap serpihan di semesta menjadi musik pengiringnya. Bumi menyusun panggung dengan efek-efeknya untukmu. Bagaimana mungkin setiap sel dalam tubuhmu
berbicara bahasa nonverbal?
Sebentar. Apakah orang-orang yang
sedang bercakap-cakap juga tengah berakapela untuk tarianmu?
TAP
Nur Imroatun Sholihat
January 05, 2014
CANGGUNG
Nur Imroatun Sholihat
December 29, 2013
Gitar di punggungmu seolah siap
melangkah tetapi tanganmu masih menggenggam jari-jariku terlalu erat. Aku tak kuasa
melangkah sejengkal pun guna membiarkanmu menuju kereta. Lalu ku tersenyum melambaikan
selamat tinggal. Sejujurnya saat ini aku berkhayal menyusup dalam darahmu melalui pori-porimu.
Aku ingin ikut serta ke mana pun dirimu berpindah. Tetapi aku memilih tinggal
sembari diam-diam mendoakanmu. Aku ingin menjadi seseorang yang tegar untuk
cita-citamu.
ALIS
Nur Imroatun Sholihat
December 25, 2013
ANYAMAN
Nur Imroatun Sholihat
December 20, 2013
Debu rata
menaburi wajah
Kegaduhan membiarkan ku tertidur nyenyak
Gempita suara berlarian hilir mudik
Ku
dengar hanya
denyut nadi sendiri
Ayunan riuh berlenggak-lenggok
Membisu kaku di penglihatan
Warna-warna yang tak ku kenali
Menghitam seluruhnya
Langit putih
Adalah legam
Aroma kesendirian yang ku hela
Sedikit lagi, tak ada suara apapun
tertinggal
Sepotong kehampaan melamun
Dunia tak bergerak
MURAM
Nur Imroatun Sholihat
December 16, 2013
DAY
Nur Imroatun Sholihat
December 15, 2013
PASUNG
Nur Imroatun Sholihat
December 11, 2013
Aku membencimu yang melangkah ke arahku seolah tidak pernah terjadi
apa-apa. Sungguh kau tak tahu diri melompati retakan bumi yang membentang lebar. Aku mengusirmu mundur sembari segenap daya meyakinkan diri. Keraguan adalah pekerjaan hati dan aku merahasiakannya. Menyakitkan bukan dibuang begitu saja tatkala kita menaruh segenap harap?
ACT 2
Nur Imroatun Sholihat
December 09, 2013
PINDAH
Nur Imroatun Sholihat
December 05, 2013
Ku dengar riuh membahana di jalan raya
Klakson-klakson yang gempita berteriak
Ada dunia yang lebih luas dari sekadar kamarku
Dari sebatas pikiranku
Sudut pandang yang tak sesempit kotak buram
Udara yang tak bermalas-malasan di tepi jendela
Air yang berlarian ke
bumi
Debu yang beterbangan
Di luar jendela yang tersangga
KETIKA KU BUKA JENDELA KACA
Nur Imroatun Sholihat
November 30, 2013
ACT
Nur Imroatun Sholihat
November 25, 2013
Cinta adalah ruang tamunya
Bagaimana seseorang yang tidak
pernah jatuh hati harus menuliskan sajak berlembar-lembar?
Hambar
Alfabet sedang berbicara pada jarak sedekat ini
Meledek rekaan yang ku aduk dalam puisi
Tentang imajinasi palsu yang ku titipkan pada kata
ALFABET
Nur Imroatun Sholihat
November 22, 2013
Tetapi ingin makhluk di
hadapnya mendengar sesuatu
Berdoa seseorang itu mengetahui maksud batin
Sekat tipis memantulkan segenap
sandi
Pada suasana yang tak memiliki
perwujudan kata
Aku datang menyeret rindu
Hanya untuk mendengar sedikit suaramu,
beberapa detik saja
KOLONG
Nur Imroatun Sholihat
November 21, 2013
Kau alien yang tersesat ke bumi,
mungkin?
Kau seakan tahu bahwa di kolong
langit, seseorang menunggu keajaiban menghampiri. Kau mendarat di hadapanku
pagi itu seperti kejutan dalam kotak berpita. Ketika ku buka, menyembul wajah
yang sepertinya otomatis selalu tersenyum. Sorot matamu binar seolah dunia tak
bisa mengganggu. Dengan kekuatan yang dibawa dari
luar angkasa kau membuat setiap hari adalah hari keberuntungan. Kau aneh dan aku menyukainya. Seketika aku ingin menawarkan diri untuk diculik oleh alien ini.
ALIEN
Nur Imroatun Sholihat
November 16, 2013
Sebelum
hujan adalah masa yang selalu luput dari pandangan. Bumi seakan tabah atas
langkah tergesa-gesa sebelum hujan. Langit sabar disesaki gumpalan pesan di
pikiran orang-orang sebelum hujan. Kata-kata menggantung di awan hanyalah payung, secangkir teh, rumah, dan tentu saja rindu. Sementara dalam
diriku bukan kaki melainkan batin yang tergesa-gesa. Di langit bergelayut
pesan pencarian yang hampir putus asa.
SEBELUM HUJAN
Nur Imroatun Sholihat
November 14, 2013
TEMPO
Nur Imroatun Sholihat
November 13, 2013
Semesta memperjumpakan kita pada
bilangan angka yang terlalu awal. Aku asing pada kalimat yang harus ku
selipkan dalam doa karena kehadiranmu. Kau di kala ku sangat muda telah
menyinonimkan diri dengan kebahagiaan. Kau di masa itu adalah unsur dalam
senyawa udara yang hela. Tetapi takdir baik
menghentikan pekerjaannya saat kita sampai di usia seseorang mungkin jatuh cinta.
Kita menyerah pada jarak kemudian mulai melupakan kemarin.
KEMARIN
Nur Imroatun Sholihat
November 03, 2013
Hai, apakah
kau baik-baik saja?
Hari ini aku
sedang membuka satu-persatu email yang masuk. Pekerjaan seperti hendak
mencekikku. Ku abaikan semua pesan dan mengalihkan pilihan untuk mengetik
sebuah email. Aku menulis dan menyimpan lagi surat untukmu. Hujan yang membentur
pelataran gedung ini seolah juga menghantam lantai hatiku. Aroma air hujan serasa
pisau tajam. Maaf, surat yang kesekian kali ini tak jua bisa ku kirim. Biarlah aku menggenggam rahasia ini sendiri,
bahkan darimu.
(UNSENT MAIL) TO YOU
Nur Imroatun Sholihat
October 31, 2013